INTERAKSI
MANUSIA DAN KOMPUTER

Oleh:
Fadhilah Mudzakiratul Hasanah ( 141084 )
Kelas A Sistem Informasi
Stmik Dipanegara
Makassar
2015
INTERFACE
Interface
yang baik adalah jenis khusus dari blok yang berisi method signature yang
merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem dimana
Interface itu tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat tampilan User
Interface akan tetapi dengan tampilan yang mudah dimengerti oleh user atau
visualisasi dari keadaan system sekarang. Interface yang baik juga tidak
menampilkan terlalu banyak informasi dan pilihan atau menampilkan terlalu
sedikit informasi dan pilihan tanpa konteks.
Dan
akan lebih baik lagi manakala interface tersebut memenuhi prinsip-prinsip dalam
membuat interface yang baik.
Berikut prinsip
utama Interface (Desain Antarmuka):
-
User Compatibility
Seorang
perancang sistem harus benar-benar paham tentang pengetahuan, cara berpikir dan
cara menerima informasi dari user sehingga sistem yang nantinya akan
digunakan oleh user dapat membuat user lebih produktif. Dan yang
harus diperhatikan juga adalah bahwa perancang (designer) atau developer
tidak sama dengan user.
-
Product Compatibility
Selalu
memperhatikan dan mempertahankan kompatibilitas antar produk, misalnya mampu
mengorbankan User Interface yang memungkinkan sistem lebih kompatibel.
-
Task Compatibility
Rancanglah
interface sistem sesua dengan tugas dari user, jangan samapi user
kesulitan untuk menggunakannya, karena hal ini dapat menyebabkan aplikasi yang
kita buat tidak akan terpakai dan akhirnya tidak dapat membantu pekerjaan /
tugas user.
-
Work Flow Compatibility
Selalu
mengorganisasikan setiap fungsinya sesuai dengan kategori fungsinya sehingga
dapat memfasilitasi sega perubahan tugas user.
-
Consistency
Prinsip
ini sudah jelas, bahwa sistem harus konsisten terhadap fungsionalitas /
kegunaan dari sistem tersebut. Contoh sederhananya adalah ketika user menekan
tombol “save” maka proses yang terjadi adalah penyimpanan bukan hapus data.
-
Familiarity
Gunakanlah
konsep, terminologi dan pengaturannya yang mudah dipahami oleh user.
Seperti ikon atau gambar “Recycle Bin” pada Sistem Operasi Windows, ini
membuktikan bahwa fokus user terhadap gambar tersebut adalah file-file
yang sudah dihapus sebelumnya.
-
Simplicity
Kompleksitas
suatu aplikasi akan menimbulkan frustasi pada user itu sendiri, maka
dari itu gunakan system default pada aplikasi yang dirancang. Maksudnya
adalah sediakan dan utamakanlah fungsi – fungsi yang benar-benar sesuai dengan
tugas dari user. Usahakan agar tidak menampilkan semua
fungsionalitasnya.
Maksud
dari prinsip ini adalah user dapat langsung menyaksikan aksi sistem pada
suatu objek. Contoh sederhana, pada saat kita menekan mengetikkan huruf “A”
maka di layar akan langsung muncul huruf “A”.
-
Control
Sistem
yang digunakan oleh user jangan sampai membuat user merasa
frustasi dan dikontrol oleh user. Seperti memberikan komentar pada saat user
melakukan kesalahan dengan bahasa yang tidak membuat user merasa
dikontrol oleh sistem tersebut.
-
WYSIWYG
WYSIWYG (What
You See Is What You Get), artinya adanya korespondensi satu ke satu antara
informasi di layar dengan informasi di printed-output atau file. Contoh,
pada saat kita membuat laporan menggunakan Microsoft
Office lalu mencetaknya (print out) laporan
tersebut, maka hasil print out harus sama dengan yang ada pada
lembar kerja Microsoft Office.
-
Flexibility
Prinsip
ini merupakan prinsip yang sangat penting bagi user dengan keterbatasan
fisik. Ini berarti mengijinkan banyak kontrol dari user yang mendukung
untuk menggunakan aplikasi yang kita rancang dan mampu mengakomodir kemampuan user
yang lain. Seperti aplikasi yang dapat didukung oleh perangkat lain (mouse,
keyboard, joystick,trackball).
-
Responsiveness
Sistem
harus selalu merespon dengan cepat apa yang di inputkan oleh user.
Seperti menampilkan Progress Bar.
-
Invisible Technology
Menyembunyikan
detail teknis dari suatu sitem merupakan hal yang sangat direkomendasikan dalam
membuat User Interface. Sehingga user tidak memiliki rasa
khawatir dan ketakutan untuk menggunakan aplikasinya.
-
Robustness
Sistem
harus mampu mentolerir kesalahan manusia baik disengaja maupun tidak disengaja
dan yang umunya tidak dapat dihindari. Menyediakan Recovery System
merupakan hal yang baik untuk mengimplementasikan prinsip ini.
-
Protection
Prinsip
ini berbeda dengan prinsip Robustness, karena pada prinsip ini sistem
seharusnya memproteksi kesalahan-kesalahan umum manusia. Seperti pada saat kita
menutup lembar kerja Microsoft Office yang belum kita simpan sebelumnya, maka
Office akan secara otomatis memberikan konfirmasi untuk menyimpannya atau
tidak.
-
Ease of Learning
Buatlah
sistem yang mudah dipelajari bagi user novice (awam). Hal ini akan
memberikan motivasi kepada user tersebut untuk menggunakannya.
Buatlah
sistem yang mudah digunakan untuk expert user. Sehingga sistem yang kita
bangun tidak hanya dipakai untuk novice user tetapi bisa juga dipakai
untuk user yang sudah ahli (berpengalaman).
Contoh Interface yang buruk:












Dari Interface di atas, ada 4 point yang dapat kita
komentari:
1. Content
Merupakan salah satu yang sangat penting dan harus ada dalam sebuah website.Content
adalah isi dan inti dari suatu website. Dapat dilihat diatas dimana content
tersebut tidak jelas,maksudnya seseorang tidak akan tau/sulit untuk
membedakan dimana yang merupakan content dan yang bukan,seperti
iklan,category,link, dsb.
2. Coloring
Pewarnaan juga sangat mendukung dalam pengembangan sebuah website,dengan tujuan
agar interface tidak membosankan ,dengan warna yang slalu monton hitam putih.
Sedangkan pewarnaan diatas kurang baik. Website diatas memang sudah menggunakan
warna diluar hitam putih,namun sangat tidak sinkron,terlalu banyak warna-warna
yang tidak match,tapi mungkin menurut si pembuat website tersebut
itu menarik.
3. Desain
Ini lebih parah lagi,dimana tidak memiliki struktur desain yang baik .
Lihat contoh diatas misalnya ,seseorang yang berkunjung pasti akan tidak enak
melihat desain website tersebut dan mungkin juga akan bingung.Tidak jelas
dimana yang footer,header,sidebar dan contentnya. Selanjutnya gambar background yang
acak-acakan yang sangat mengganggu pemandangan.
4.Text
Untuk tulisan jelas kurang baik,terlalu banyak jenis font yang cukup mengganggu
dan penempatan yang kurang baik karena tidak didukung oleh desain yang baik
pula. Sebaiknya dalam penggunaan font untuk sebuah website memakai font yang
umum dipakai dan mudah dan enak dibaca semua orang,jangan cuma enak
dilihat dari diri sendiri tapi orang tidak.
Kita dapat mengubah Interface di atas dengan terstruktur dan
enak dipandang.
Misalnya:

1. Content
Sangat terlihat sekali perbedaan dengan website yang sebelumnya
dijelaskan diatas. Pada website ini terlihat jelas content yang bagus,jelas dan
tidak membingungkan user. Mungkin dengan content yang seperti ini user akan
lebih berlama-lama nongkrong di website kita untuk memanjakan mata dan otak
dengan isi-isi yang ada dan bermanfaat.
2. Coloring
Pewaranaan sudah cukup baik,dimana tidak terlalu banyak warna yang
mencolok dan membuat pusing. Mungkin karena ini merupakan website formal
jadi penggunaan warnanya tidak terlalu banyak.
3. Desain
Pada website ini jelas terlihat memiliki rancangan desain yang sangat
baik,sesuai dengan aturan dalam pembangunan interface sebuah web. Terlihat
jelas mana yang content dan mana yang bukan,dan menggunakan background yang
sederhana ,bukan gambar yang justru akan membuat web tampak aneh. Dengan
tampilan interface seperti ini ,jadi seseorang tidak akan pusing/bingung lagi
untuk mencari apa yang ingin dicari diweb tersebut.
4. Text
Dalam penggunaan text dapat dibilang baik,karena tidak terlalu banyak
penggunaan jenis font yang aneh-aneh, dan hanya menggunakan beberapa
jenis font yang umum sering digunakan, serta mudah untuk dibaca semua orang.