Senin, 10 November 2014

Outsiurcing Pada Perusahaan


Makalah Mata Kuliah Konsep Sistem Informasi

Outsourcing pada Perusahaan


                                                         
    



Oleh:

Fadhilah Mudzakiratul Hasanah ( 141084 )

Dosen : Indra Samsi, S.Kom, M. Kom

Sistem Informasi
Stmik Dipanegara
Makassar
2014






DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................... 3
1.1  Latar Belakang ............................................................................................... 3
1.2  Tujuan........................................................................................................... 3
Bab II Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4
2.1 Pengertian Sistem Informasi .......................................................................... 4
2.2 Sistem Informasi Outsourcing ....................................................................... 5
Bab III Pembahasan.................................................................................................... 5
Bab IV Kesimpulan .................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 7


















Kata Pengantar

Makalah ini bertema Peranan Sistem Informasi dalam Organisasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Sistem Informasi Stmik Dipanegara kelas C. Makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui sistem informasi outsourcing yang berkembang di perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Indra Samsi, S.Kom, M. Kom selaku Dosen Konsep Sistem Informasi yang telah memberikan tema untuk tugas kali ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita.
Amin.



Makassar, 05 Oktober 2014

           Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sistem informasi berbasis teknologi informasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman.
Hal ini berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan antarorganisasi dan makin besarnya tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Agar bisa menjalankan kegiatan organisasi dengan lebih efektif dan efisien, maka  penerapan sistem informasi merupakan salah satu hal mutlak yang harus dilakukan oleh organisasi atau perusahaan.
Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi pengembangan sistem informasinya adalah dengan melakukan sistem informai secara outsourcing. Penerapan strategi outsourcing IT mempunyai arti bahwa sumber daya fisik, baik dalam bentuk tenaga kerja, maupun sumber daya yang berkaitan dengan penerapan teknologi informasi perusahaan akan disediakan dan atau dikelola oleh pihak spesialis atau pihak yang asli berasal dari eksternal perusahaan.
Situasi ini dapat bersifat sementara atau justru akan bersifat permanen, dan dapat mempengaruhi secara keseluruhan atau sebagian dari sistem informasi yang diterapkan perusahaan.
Pada saat ini pengembangan sistem informasi secara outsourcing di Indonesia sedang berkemabfang di berbagai perusahaan, dimulai  dari perusahaan perbankan seperti Bank Central Asia, hingga perusahaan minyak dan gas seperti PT. Pertamina.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah menganalisis perkembangan sistem informasi secara outsourcing pada perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Henry Lucas, Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekudi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.
Menurut Jogiyanto (2005), Sistem Informasi adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasiakn suatu sasaran tertentu. Menurut O’Brien (2010), Sistem Informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikomsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya yang meliputi Manusia, Hardware, Software, data dan Jaaringan yang terdapat di dalamnya.
Sistem Informasi memiliki perana penting bagi keberhasilan perusahaan karena:
1.       Sebagai sistem penunjang operasi ( Operations Support System )
a.      Memproses transaksi-transaksi bisnis secara efisien
b.     Mengendalikan proses-proses industri
c.      Mendukung komunikasi dan kolaborasi
d.     Memperbaharui basis data perusahaan
2.     Sebagai sistem penunjang manajemen (Management Support System )
a.      Menyediakan informasi
b.     Membantu manajer membuat keputusan yang efektif.
Sebuah sistem mempunyai 3 komponen dasar atau fungsi yaitu :
·       Masukan ( input ) meliputi kegiatan penangkapan dan pengumpulan elemen yang akan dimasukkan ke dalam sistem untuk di proses.
·       Pemrosesan ( processing ) meliputi proses pengubahan masukan menjadi keluaran.
·       Keluaran ( output ) meliputi proses pemindahan elemen yang telah melewati tahap pemrosesan ke tujuan akhir yang ditetapkan.

2.2    Sistem Informasi Outsourcing
Dalam bukunya “Introduction to Information System” karya O’Brien dan Marakas (2010), istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsourcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layanan eksternal.
Outsourcing atau alih daya merupakan suatu tindakan mengalihkan suatu pekerjaan dalam suatu perusahaan untuk dikerjakan oleh pihak lain yang mempunyai kompetensi pada pekerjaan tersebut. Outsourcing IT saat ini dipandang sebagai suatu pilihan strategis manajemen dan bukan hanya sebagai suatu cara untuk memotong biaya (Pratiwi, 2005)


BAB III
PEMBAHASAN
            Pada saat ini pengembangan sistem informasi secara outsourcing di perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai berkembang dengan pesat. Beberapa perusahaan menengah ke atas melimpahkan sistem informasi kepada perusahaan spesialis teknologi informasi (vendor). Beberapa perusahaan besar memilih untuk membeli paket-paket sistem dari vendor pembuat perangkat lunak dari pada membuat sistem sendiri. Penggunaan jasa outsourcing dipilih untuk membuat perusahaan dapat lebih fokus pada bisnis intinya. Disamping itu, kondisi sumber daya manusia yang ahli dalam bidang sistem informasi menjadi pertimbangan perusahaan lebih memilih membeli sistem yang dibutuhkan. Perusahaan yang menggunakan sistem informasi outsourcing antara lain perusahaan perbankan sperti PT. Bank BCA, PT. Bank Jabar Banten, perusahaan pengolahan minyak dan gas bumi PT. Pertamina, dan perusahaan-perusahaan lainnya.
            PT. Bank BCA memiliki divisi pengembangan teknologi informasi sendiri, namun Bank BCA tetap memakai jasa outsourcing sejak tahun 2001 di dalam bidang sentralisasi dan pendistribusian keperluan kantor, pengiriman rekening giro, pusat percetakan, pendistribusian uang tunai dan pengelolaan arsip. Hal tersebut dilakukan karena dengan adanya outsourcing Bank BCA dapat bekerja lebih efisien, menyederhanakan operasinya, mempertahankan jumlah sumber daya manusia pada tingkat yang sama dan lebih berkonsentrasi pada bisnis intinya. Walaupun menggunakan jasa outsourcing Bank BCA tetap mempertahankan divisi pengembangan teknologi informasinya untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar, mempertahankan keunikan perusahaan dan demi alasan keamanan.
            Pengembangan sistem informasi secara outsourcing tidak hanya dimanfaatkan oleh perusahaan besar, namun hal ini juga di adopsi oleh perusahaan kecil karena tidak mempunyai sumber daya manusia dan anggaran yang cukup untuk menjalankan sistem informasinya sendiri. Pengembangan IT outsourcing pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dilakukan dalam bidang administrasi, desain produk, pemasaran, dan sedikit untuk proses produksi.
            Umumnya UMKM tidak memiliki anggaran untuk mendukung model kalsik IT. Oleh karena itu UMKM mempekerjakan karyawan outsourcing sebagai konsultan IT untuk menangani berbagai masalah IT yang dihadapi. Tantangan para IT outsourcing pada UMKM adalah harus mampu menyesuaikan situasi ekonomi UMKM. UMKM menggunakan jasa outsourcing untuk IT agar dapat menghemat biaya, memastikan akses yang tepat waktu, dan memaksimalkan nilai bisnis dalam pasar.


BAB IV
KESIMPULAN
            Sistem informasi secara outsourcing di Indonesia saat ini telah diadopsi oleh beberapa perusahaan besar maupun kecil. Perkembangan yang pesat di karenakan penggunaan outsourcing di bidang sistem informasi sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk dapat fokus pada bisnis inti perusahaan, menghemat biaya, serta dapat memperbaiki proses bisnis internal.

DAFTAR PUSTAKA
Henry C. Lucas. 1982. Information System Concepts for Management, Student Edition.  Mc Graw-Hill Companies, Inc : New York
Nash John F. 1984. Accounting Information System. Macmillan Publishing Company : New York
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisa dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi.
O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information System 15th ed. Mc Graw-Hill Companies, Inc : New York.
Pratiwi Mileniawati, 2005. “ Beberapa Alasan Mengapa Perusahaan Melakukan Outsourcing dalam Teknologi Informasi.” http://www.sony-ak.com/articles/5/it_outsourcing.php
Bank BCA. 2014. About BCA. http://www.bca.ci.id

Jumat, 31 Oktober 2014

Bank Central Asia (BCA)



Fadhilah Mudzakiratul Hasanah ( 141084 )
Sistem Informasi Kelas C
Konsep Sistem Informasi
Stmik Dipanegara Makassar / 2014


Bank Central Asia  adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Pendirinya adalah Sundono Salim. Presiden Direktur saat ini (masa jabatan 1999-sekarang) adalah Djohan Emir Setijoso.

A.  Sejarah
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

B.   Pemegang Saham
Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut:
  • FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Farallon Capital Management LLC (Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono) - 47,15%
  • Anthony Salim - 1,76%
  • Saham dibeli kembali PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) - 1,18%
  • Masyarakat - 49.94%
C.  Dewan Komisaris dan Direksi
Daftar Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa jabatan mulai 26 Mei 2006 hingga 2008:
Dewan Komisaris
1
Presiden Komisaris

2
Komisaris

3
Komisaris

4
Komisaris

5
Komisaris

Dewan Direksi
1
Presiden Direktur

2
Wakil Presiden Direktur

3
Direktur

4
Direktur

5
Direktur

6
Direktur

7
Direktur

8
Direktur

9
Direktur

   * juga adalah Komisaris Independen

D.  Kegiatan Usaha Perusahaan Bank BCA
Dalam kegiatannya sehari-hari BCA lebih mengutamakan kepentingan dan kenyamanan nasabah. Hal ini dilakukan BCA untuk mempertahankan nasabahnya maupun untuk menarik nasabah yang lain. BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia dimana dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, BCA tidak hanya menghimpun dana dari masyarakat tetapi juga menyalurkan dana kembali dalam bentuk kredit, selain itu BCA juga memberikan fasilitas kemudahan pada nasabah. Adapun fasilitas yang diberikan BCA diluar simpanan masyarakat adalah kemudahan dalam pembayaran rekening listrik, telepon, fax, telex.
Dengan adanya fasilitas tersebut, nasabah tidak perlu datang ke kantor yang bersangkutan tetapi cukup datang ke BCA untuk membayar kewajiban-kewajiban tersebut sehingga nasabah dapat menghemat waktu.
Untuk memperluas jangkauannya, BCA juga bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah dan Universitas Islam Malang dalam pembayaran setoran uang kuliah. Selain itu, Taman wisata Sengkaling dan SPBU wilayah Landungsari juga masuk jangkauan BCA Cabang Pembantu Dinoyo. Disamping bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Taman Wisata, BCA Cabang Pembantu Dinoyo juga telah masuk kelingkungan TNI di wilayah Karangploso. Hal ini dilakukan guna menambah jumlah rekening BCA, sehingga dana yang ada juga bertambah.
BCA menerapkan program agar tampil lebih profesional daripada bank-bank yang lain sebagai bank pesaing BCA. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan nasabah merupakan komitmen utama BCA untuk meningkatkan kepuasan nasabah dalam upaya menarik nasabah baru. Dimana strategi yang dilakukan BCA guna mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan tersebut melalui pengaktifan program front liner (CS dan Teller).
Pada dasarnya segala upaya yang dilakukan guna meningkatkan kualitas keamanan pelayanan yang telah dilaksanakan dan dikembangkan bertitik tolak dari keyakinan teguh bahwa bisnis perbankan tidak mungkin berjalan tanpa dukungan nasabah.
Seiring dengan komitmen tersebut BCA telah bertekad menjadi bank dengan layanan terbaik, untuk mencapai komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai upaya peningkatan kemampuan layanan pada front office yang salah satunya adalah Customer Service. Pengetahuan dan ketrampilan dasar yang perlu dimiliki oleh front office adalah telah dirumuskan secara singkat, padat dan lengkap dalam istilah “SMART” yang menjadi cermin identitas para front liner BCA. Sikap dalam bertugas di bidang lain agar siklus layanan baik internal maupun eksternal dapat berjalan dengan baik, terpadu, dan berkesinambungan.
Disamping SDM yang dimiliki, sarana/fasilitas khususnya gedung juga ditata dengan rapi dan bersih serta dilengkapi dengan sarana informasi yang menarik dalam menunjang terwujudnya sikap “SMART”.
Adapun program layanan SMART BCA terdiri dari :
A.    Sigap, artinya :
-         Cekatan dalam melakukan pekerjaan
-        Tunjukkan sikap siap membantu
-        Antisipatif dan tanggap terhadap kebutuhan nasabah
-        Dapat diandalkan dalam melaksanakan kepercayaan
-        Berikan informasi dengan jelas dan tepat
-        Disiplin dan konsisten dalam menjalankan tugas
B.     Menarik, artinya :
-        Tampilkan diri dengan sopan, formal, rapi, bersih dan serasi
-        Tunjukkan bahasa tubuh dan perilaku yang baik dan sopan
-        Tunjukkan percaya diri yang positif
-        Memiliki kemampuan berinteraksi yang baik
-        Tunjukkan kredibilitas dan reputasi yang dapat dipercaya
C.    Antusias, artinya :
-        Tunjukkan semangat dalam melayani nasabah
-        Miliki inisiatif untuk segera melayani, bukan menunggu (proaktif)
-        Miliki pandangan bahwa nasabah harus dilayani sebaik mungkin
D.    Ramah artinya :
-        Berikan senyum dengan tulus
-        Lakukan kontak mata saat berbicara dengan nasabah
-        Gunakan nada suara yang enak didengar
-        Berperilaku sopan dan santun sesuai budaya
E.     Teliti, artinya :
-        Mampu bekerja dengan akurat
-        Cermat dan seksama
-        Konsentrasi penuh setiap memproses transaksi.
Bank Central Asia saat ini dinobatkan menjadi bank dengan kapitalisasi pasar saham terbesar di Indonesia yang mencapai USD 24,05 miliar dan 5,7% kapitalisasi pasar BCA merupakan bagian dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Sekretariat Perusahaan
Aspek Hubungan Masyarakat
Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1
Menara BCA Grand Indonesia Lt. 22
Jakarta Pusat
Telepon : (021) 2358-8000
Fax : (021) 2358-8300
E-mail : 
humas@bca.co.id