Fadhilah Mudzakiratul Hasanah ( 141084 )
Sistem Informasi Kelas C
Konsep Sistem Informasi
Stmik Dipanegara Makassar / 2014
Bank Central Asia adalah bank swasta
terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama
Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Pendirinya adalah Sundono Salim. Presiden
Direktur saat ini (masa jabatan 1999-sekarang)
adalah Djohan Emir Setijoso.
A. Sejarah
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957
dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat
berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan
yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember
1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA
mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36
triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA
diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan
menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan
menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham
BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan
BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di
BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd.,
yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat
ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola
perusahaan yang baik, kepatuhan
penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada
nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi
finansial.
B.
Pemegang Saham
- FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Farallon Capital Management LLC (Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono) - 47,15%
- Anthony Salim - 1,76%
- Saham dibeli kembali PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) - 1,18%
- Masyarakat - 49.94%
C. Dewan
Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
|
|||
1
|
Presiden Komisaris
|
||
2
|
Komisaris
|
||
3
|
Komisaris
|
||
4
|
Komisaris
|
||
5
|
Komisaris
|
||
Dewan Direksi
|
|||
1
|
Presiden Direktur
|
||
2
|
Wakil Presiden Direktur
|
||
3
|
Direktur
|
||
4
|
Direktur
|
||
5
|
Direktur
|
||
6
|
Direktur
|
||
7
|
Direktur
|
||
8
|
Direktur
|
||
9
|
Direktur
|
D. Kegiatan
Usaha Perusahaan Bank BCA
Dalam
kegiatannya sehari-hari BCA lebih mengutamakan kepentingan dan kenyamanan
nasabah. Hal ini dilakukan BCA untuk mempertahankan nasabahnya maupun untuk
menarik nasabah yang lain. BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia dimana
dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, BCA tidak hanya
menghimpun dana dari masyarakat tetapi juga menyalurkan dana kembali dalam
bentuk kredit, selain itu BCA juga memberikan fasilitas kemudahan pada nasabah.
Adapun fasilitas yang diberikan BCA diluar simpanan masyarakat adalah kemudahan
dalam pembayaran rekening listrik, telepon, fax, telex.
Dengan
adanya fasilitas tersebut, nasabah tidak perlu datang ke kantor yang
bersangkutan tetapi cukup datang ke BCA untuk membayar kewajiban-kewajiban
tersebut sehingga nasabah dapat menghemat waktu.
Untuk memperluas jangkauannya, BCA juga bekerjasama
dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah dan
Universitas Islam Malang dalam pembayaran setoran uang kuliah. Selain itu,
Taman wisata Sengkaling dan SPBU wilayah Landungsari juga masuk jangkauan BCA
Cabang Pembantu Dinoyo. Disamping bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Taman
Wisata, BCA Cabang Pembantu Dinoyo juga telah masuk kelingkungan TNI di wilayah
Karangploso. Hal ini dilakukan guna menambah jumlah rekening BCA, sehingga dana
yang ada juga bertambah.
BCA menerapkan program agar tampil lebih profesional
daripada bank-bank yang lain sebagai bank pesaing BCA. Upaya meningkatkan
kualitas pelayanan nasabah merupakan komitmen utama BCA untuk meningkatkan
kepuasan nasabah dalam upaya menarik nasabah baru. Dimana strategi yang
dilakukan BCA guna mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan tersebut melalui
pengaktifan program front liner (CS dan Teller).
Pada dasarnya segala upaya yang dilakukan guna
meningkatkan kualitas keamanan pelayanan yang telah dilaksanakan dan
dikembangkan bertitik tolak dari keyakinan teguh bahwa bisnis perbankan tidak
mungkin berjalan tanpa dukungan nasabah.
Seiring dengan komitmen tersebut BCA telah bertekad
menjadi bank dengan layanan terbaik, untuk mencapai komitmen tersebut dapat
diwujudkan melalui berbagai upaya peningkatan kemampuan layanan pada front
office yang salah satunya adalah Customer Service. Pengetahuan
dan ketrampilan dasar yang perlu dimiliki oleh front office adalah
telah dirumuskan secara singkat, padat dan lengkap dalam istilah “SMART” yang
menjadi cermin identitas para front liner BCA. Sikap dalam bertugas di
bidang lain agar siklus layanan baik internal maupun eksternal dapat berjalan
dengan baik, terpadu, dan berkesinambungan.
Disamping SDM yang dimiliki, sarana/fasilitas
khususnya gedung juga ditata dengan rapi dan bersih serta dilengkapi dengan
sarana informasi yang menarik dalam menunjang terwujudnya sikap “SMART”.
Adapun
program layanan SMART BCA terdiri dari :
A. Sigap,
artinya :
-
Cekatan dalam melakukan pekerjaan
-
Tunjukkan
sikap siap membantu
-
Antisipatif
dan tanggap terhadap kebutuhan nasabah
-
Dapat diandalkan dalam melaksanakan kepercayaan
-
Berikan
informasi dengan jelas dan tepat
-
Disiplin
dan konsisten dalam menjalankan tugas
B. Menarik,
artinya :
-
Tampilkan
diri dengan sopan, formal, rapi, bersih dan serasi
-
Tunjukkan
bahasa tubuh dan perilaku yang baik dan sopan
-
Tunjukkan percaya diri yang positif
-
Memiliki kemampuan berinteraksi yang
baik
-
Tunjukkan kredibilitas dan reputasi
yang dapat dipercaya
C. Antusias, artinya :
-
Tunjukkan semangat dalam melayani nasabah
-
Miliki inisiatif untuk segera melayani,
bukan menunggu (proaktif)
-
Miliki pandangan bahwa nasabah harus
dilayani sebaik mungkin
D. Ramah
artinya :
-
Berikan senyum dengan tulus
-
Lakukan kontak mata saat berbicara
dengan nasabah
-
Gunakan nada suara yang enak
didengar
-
Berperilaku sopan dan santun sesuai
budaya
E. Teliti, artinya :
-
Mampu bekerja dengan akurat
-
Cermat dan seksama
-
Konsentrasi penuh setiap memproses
transaksi.
Bank Central
Asia saat ini dinobatkan menjadi bank dengan kapitalisasi pasar saham terbesar
di Indonesia yang mencapai USD 24,05 miliar dan 5,7% kapitalisasi pasar BCA
merupakan bagian dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.
PT BANK CENTRAL ASIA TBK
Sekretariat Perusahaan
Aspek Hubungan Masyarakat
Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1
Menara BCA Grand Indonesia Lt. 22
Jakarta Pusat
Telepon : (021) 2358-8000
Fax : (021) 2358-8300
E-mail : humas@bca.co.id
Sekretariat Perusahaan
Aspek Hubungan Masyarakat
Alamat : Jl. MH Thamrin No. 1
Menara BCA Grand Indonesia Lt. 22
Jakarta Pusat
Telepon : (021) 2358-8000
Fax : (021) 2358-8300
E-mail : humas@bca.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar